Berstatus sebagai sedan sport kupeconvertible, tentunya Daihatsu Copen tidak bisa disetarakan dengan mobil pada umumnya. Maklum saja sebab kapasitas kargo kabin dan ruang bagasi terbatas karena dimensi yang memang kecil.
Ruang bagasi belakang saja terbagi dua bagian, bagian paling luar untuk menaruh barang kecil seperti tas, dan bagian dalam adalah kompartemen khusus bila ingin melipat atap. Dalam kondisi atap tertutup, bagasi memang cukup luas. Tapi bila atap dibuka, maka bagasi belakang jadi lebih terbatas.
"Karena atap ditutup dan disimpan di bagasi belakang, maka otomatis akan mengorbankan bagasi belakang. Tinggal disesuaikan saja, bila bawa barang banyak atap jangan dibuka,
"
"Pengorbanan" lainnya akibat terbatasnya ruang kargo adalah tidak tersedianya ban cadangan pada Copen. Padahal, mobil mungil CBU (Completely Built-up) dari Jepang ini tidak menggunakan ban run flat tyre (RFT) yang bisa tetap melaju bila tekanan angin dalam ban berkurang.
Sediakan piranti khusus yang bisa digunakan bila tekanan angin berkurang atau ban mengalami kebocoran. Piranti ini berupa cairan pelapis yang tinggal dimasukan melalui pentil, lalu kompresor elektrik yang bisa langsung dicolokkan di soket konsol tengah dasbor untuk menambah angin. Idealnya ini bisa menahan sampai kita menemukan bengkel terdekat untuk menambal ban .
Buka kap mesin dan tutup tangki bensin
Selain itu yang kadang menjadi masalah saat mengendarai mobil "tidak biasa" adalah saat ingin membuka kap mesin dan tutup tangki bensin. Tuas pembuka kap mesin tidak tersedia di bawah kaki pengemudi, melainkan di kompartemen utama di dasbor yang ada tepat di depan kursi penumpang. Buka laci dasibor, langsung bisa dilihat tuas panjang dan cukup ditarik untuk membua kap mesin.
Sementara untuk tutup tangki bensin, ada di kompartemen di konsol tengah antara kursi pengemudi dan penumpang. Juga berupa tuas yang cukup ditarik saat ingin mengisi bahan bakar. Kompartemen tengah ini bisa dikunci untuk keamanan saat parkir dengan atap terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar